BAB I
PENDAHULUAN
Latar
belakang
Pegetahuan pertama-tama jangan lah kita
kacau kan antara pegetahuan biasa (knowledge) Dengan ilmu pengetahuan
(science). Prof. Ir. Pudjawijitna mengatakan tentang hal-hal yang berlaku umum
dengan tetap serta pasti dan yang terutama di perguna kan untuk keperluan
hari-hari itu lah yang di namai pengetahuan biasa.
Sementara itu Dr. Mohammad Hatta
menulis “ Pengetahuan yang didapati dari pada pengalaman di sebut “pengetahuan
pengalaman” atau ringkas nya ,pengetahuan-pengetahuan yang di dapat dengan
jalan keterangan di sebut ilmu .
Untuk itu kami akan menjelaskan
hakikat dari ilmu tersebut, supaya kita lebih memahami pengertian, bentuk, dan
tujuan dari ilmu tersebut, sehingga kita tidak salah mengartikan sebuah
pengetahuan / ilmu tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
HAKIKAT
ILMU
1.
Jenis pengetahuan
Pengetahuan
merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk tahu. Sidi Gazalba,
mengungkapkan bahwa pengetahuan ialah apa yang di ketahui atau hasil pekerjaan
tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah
hasil dari kenal, sadar, insyaf, mengerti, dan pandai.1
Bertitik
tolak dari pengetahuan adalah kebenaran, dan kebenaran adalah pengetahuan. Maka
dalam kehidupan manusia dapat memiliki berbagai pengetahuan dan kebenaran. Ada
beberapa pengetahuan yang di miliki manusia, yaitu:
a.
pengetahuan Biasa
pengetahuan
atau dalam filsafat dapat di kata kan dengan istilah ‘’common saense”, dan
sering di artikan dengan “good sense”,
karna seseorang memiliki sesuatu
di mana ia menerima secara baik. Semua orang menyebutkan sesuatu itu merah
karna memang merah, dan benda itu panas karna memang dirasakan panas1.
Common sense diperoleh dari
pengalaman sehari-hari, seperti air dapat di pakai untuk menyiram bunga,
makanan dapat memuaskan rasa lapar, dan sebagainya.
b.
pengetahuan Ilmu
1)
pengetian
Kata
ilmu merupakan terjemahan dari kata “science” yang secara etimologis berasal
dari kata latin “scire” yang artinya “Mengetahui”. Dalam pengertian sempit science diartikan untuk menunjukkan ilmu
pengetahuan alam, yang sifatnya objektif.
Ilmu diperoleh dengan proses
tertentu yang di sebut dengan metode ilmiah yang menggunakan nalar manusia.
Nalar adalah proses berfikir manusia2. Ilmu pada prinsipnya merupakan usaha
untuk mengorganisasikan dan mensistematiskan pengetahuan biasa, suatu pengetahuan
yang berasal dari kehidupan sehari-hari, namun dilanjutkan dengan sutu
pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai metode.
2) sifat-sifat Ilmu
Dalam hal ini, Randal(1942)
mengemukakan beberapa ciri umum dari ilmu1,
Diantaranya :
·
Hasil ilmu sifatnya akumulatif dan
merupakan milik bersama. Artinya hasil dari ilmu yang telah lalu dapat
dipergunakan untuk penyelidikan dan penemuan hal-hal yang baru, dan tidak
menjadi monopoli bagi yang menemukannya saja.
·
Hasil ilmu, kebenarannya tidak mutlak,
dan bisa terjadi kekeliruan, karna yang menyelidiknya adalah manusia.
·
Ilmu itu objektif, artinya prosedur cara
penggunaan metode ilmu tidak tergantung kepada yang menggunakannya. Tidak
tergantung pemahaman secara pribadi.
Selain
itu ilmu memiliki sifat yang realibel,
valid, dan akurat. Artinya, usaha untuk memperoleh dan mengembangkan ilmu
dilakukan melalui pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang memiliki
keterandalan dan keabsahan yang tinggi, serta penarikan kesimpulan yang memiliki
akurasi yang tinggi pula3.
2.
Kegunaan / Manfaat Ilmu
Ilmu dengan segala tujuan dan
artinya, sampai batas-batas tertentu, telah banyak membantu manusia dalam
mencapai tujuan hidup dan kehidupannya, yaitu kehidupan lebih baik.
Ilmu
menghasilkan teknologi, yang memungkinkan manusia dapat bergerak atau
bertindak. Dengan ilmu pula, manusia dapat mengubah wajah dunia, mengubah cara
manusia bekerja, cara manusia berfikir. Dengan kata lain ilmu telah mempermudah
kehidupan manusia, sehingga menjadi lebih mudah.
Meskipun
ilmu dan teknoilogi banyak mendatangkan manfaat bagi manusia, namun ada
beberapa kekurangan, mungkin dianggap berbahaya, karena :
(a)
Ilmu itu objektif, menyampingkan
penilaian yang sifatnya subjektif. ia menyampingkan tujuan hidup, sehingga
dengan demikian ilmu dan teknologi tidak bias dijadikan pembimbing bagi manusia dalam menjalani hidup ini.
(b)
Manusia hidup dalam waktu yang panjang,
jika ia terbenam dalam dunia fisik, maka akan hampa dari makna.
3.
Perkembangan Ilmu
Abad
sekarang sering di sebut abad ilmu pengetahuan dan teknologi, karena
berkembangnya ilmu pengetahuan yang merupakan kekuatan besar dari berbagai
kegiatan kebudayaan barat pada zaman modern sekarang ini. Kebudayaan-kebudayaan
lain tentu saja telah memberikan sumbangan yang sama pentingnya pada kemajuan
umat manusia.
Tetapi dalam bidang
non-ilmiah yunani kuno membuat banyak perkembangan atau kemajuan dalam bidang
filsafat seni dan pemerintahan.
Namun
ketika mereka menunjukkan perubahan perhatian pada bidang ilmu pengetahuan,
maka mereka menunjukkan minatnya ke arah ilmu murni atau masalah teoritis
sifatnya. Orang yahudi kuno di kenal dengan pandangan-pandangan mereka dalam
bidang agama dan moralitas. Teologi merupakan salah satu bidang yang sangat
diminati pada abad pertengahan.
Perkembangan
ilmu merupakan salah satu prestasi besar dari pikiran manusia. Kebudayaan kuno
dengan pertanian dan seni industrinya yang primitive muncul dan berasal dari
dekat lembah-lembah sungai yang besar seperti sungai nil, euprat, dan sungai
kuning.
Lebih
dari 2000 tahun sebelum masehi, orang-orang babilon mesir memiliki kerangka
pengetahuan, termasuk di dalamnya tentang satuan pengukuran, seperti : panjang,
berat, dan isi.
Pada
akhir abad pertengahan merupakan periode
atau masa perkembangan kebudayaan. Orang-orang pada masa itu memandang
penalaran deduktik dan wahyu sebagai sumber pengetahuan.
Pada
abad ke-18, terlihat sudah ilmu pengetahuan alam yang secara efektif tersusun berdasarkan pda ketentuan
matematis. Banyak penemuan yang bersifat praktis, yang paling penting adalah di
temukannya mesin uap.abad ke-19 menunjukkan pertumbuhan ilmu dan industri yang
cepat.
4.
prinsip Dasar Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Ada beberapa prinsip yang perlu dilaksanakan dalam penerapan
ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membangun bangsa. Prinsip-prinsip ini
merupakan suatu pola dasar yang perlu kita pegang agar penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi benar-benar bermanfaat dan berfungsi optimal bagi
pembangunan bangsa.
ü Perlunya
diselenggarakan pendidikan dan latihan di dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi yang relevan untuk keperluan pembangunan bangsa.
Jadi, pendidikan dan pelatihan tersebut
benar-benar sesuai dengan
kepentingan dan kebutuhan pembangunan.
ü Perlu
dikembangkan suatu konsep yang jelas, nyata, serta yang dilaksanakan secara
konsekuen tentang masyarakat yang ingin di bangun di masa depan, juga
teknologi-teknologi yang di perlukan untuk mewujudkannya.
ü Bangsa
yang ingin maju / mengembangkan dirinya
secara teknologis harus bertekad berusaha sendiri memecahkan
masalah-masalahnya.
ü Pada
tahap permulaan transformasi, dirinya menjadi suatu bangsa berteknologi maju,
setiap Negara harus melindungi perkembangan kemampuan nasionalnya di bidang
teknologi hingga saat tercapainya kemampuan bersaing secara internasional.
5.
kekhilafan Pengetahuan
Dalam
hal pengetahuan sesungguhnya kesalahan itu tidak tampak karena apa yang sempat
menjadi pengetahuan seseorang maka isisnya adalah kebenaran. Namun hal ini
perlu diperhatiakan apakah budi atau akal piker serta indra kita masih normal.
Jika masih normal maka yang ada hanyalah kekhilafan. Dalam logika kesalahan itu
diakibatkan karena pengambilan kesimpulan
yang diluar hokum logika, sebagai contoh,”kita melihat bulan bersinar
tiga-puluh hari.” Hal ini karena mencampuradukkan dua pengertian yang berbeda
dari dua pernyataan sama, yaitu bulan yang diartikan sebagai hal yang bersinar di waktu malam hari dan bulan dalam arti
tiga-puluh hari.”
Dalam
pengetahuan kekhilafan terjadi karena kesalahan
dalam pengambilan kesimpulan yang tidak runtut terhadap
pengvalaman-pengalaman. Jadi dalam hal ini khilaf muncul karena adanya
pranggapan atau pernyataan-pernyataan yang sudah dianggap benar.
BAB
III
KESIMPULAN
Dari makalah ini dapat kita simpulkan bahwa Ilmu
menghasilkan teknologi, yang memungkinkan manusia dapat bergerak atau
bertindak. Dengan ilmu pula, manusia dapat mengubah wajah dunia, mengubah cara
manusia bekerja, cara manusia berfikir. Dengan kata lain ilmu telah mempermudah
kehidupan manusia, sehingga menjadi lebih mudah.
Meskipun
ilmu dan teknologi banyak mendatangkan manfaat bagi manusia, namun ada beberapa
kekurangan, mungkin dianggap berbahaya, karena :
(c)
Ilmu itu objektif, menyampingkan
penilaian yang sifatnya subjektif. ia menyampingkan tujuan hidup, sehingga
dengan demikian ilmu dan teknologi tidak bias dijadikan pembimbing bagi manusia dalam menjalani hidup ini.
(d)
Manusia hidup dalam waktu yang panjang,
jika ia terbenam dalam dunia fisik, maka akan hampa dari makna.
DAFTAR
PUSTAKA
1.Drs.
H. burhanuddin salam. Logika materiil (filsafat ilmu pengetahuan), Jakarta, PT
Rineka Cipta, 1997.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar