Senin, 09 Januari 2012

HAKIKAT ILMU


BAB I
PENDAHULUAN


 Latar belakang

       Pegetahuan pertama-tama jangan lah kita kacau kan antara pegetahuan biasa (knowledge) Dengan ilmu pengetahuan (science). Prof. Ir. Pudjawijitna mengatakan tentang hal-hal yang berlaku umum dengan tetap serta pasti dan yang terutama di perguna kan untuk keperluan hari-hari itu lah yang di namai pengetahuan biasa.
        Sementara itu Dr. Mohammad Hatta menulis “ Pengetahuan yang didapati dari pada pengalaman di sebut “pengetahuan pengalaman” atau ringkas nya ,pengetahuan-pengetahuan yang di dapat dengan jalan keterangan di sebut ilmu .
         Untuk itu kami akan menjelaskan hakikat dari ilmu tersebut, supaya kita lebih memahami pengertian, bentuk, dan tujuan dari ilmu tersebut, sehingga kita tidak salah mengartikan sebuah pengetahuan / ilmu tersebut.














BAB II
PEMBAHASAN
HAKIKAT ILMU

1. Jenis pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk tahu. Sidi Gazalba, mengungkapkan bahwa pengetahuan ialah apa yang di ketahui atau hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan  tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, insyaf, mengerti, dan pandai.1
Bertitik tolak dari pengetahuan adalah kebenaran, dan kebenaran adalah pengetahuan. Maka dalam kehidupan manusia dapat memiliki berbagai pengetahuan dan kebenaran. Ada beberapa pengetahuan yang di miliki manusia, yaitu:

a. pengetahuan Biasa
            pengetahuan atau dalam filsafat dapat di kata kan dengan istilah ‘’common saense”, dan sering di artikan dengan “good sense”,  karna seseorang  memiliki sesuatu di mana ia menerima secara baik. Semua orang menyebutkan sesuatu itu merah karna memang merah, dan benda itu panas karna memang dirasakan panas1.
             Common sense diperoleh dari pengalaman sehari-hari, seperti air dapat di pakai untuk menyiram bunga, makanan dapat memuaskan rasa lapar, dan sebagainya.

b. pengetahuan Ilmu
 1)  pengetian
Kata ilmu merupakan terjemahan dari kata “science” yang secara etimologis berasal dari kata latin “scire” yang artinya “Mengetahui”. Dalam pengertian sempit  science diartikan untuk menunjukkan ilmu pengetahuan alam, yang sifatnya objektif.
             Ilmu diperoleh dengan proses tertentu yang di sebut dengan metode ilmiah yang menggunakan nalar manusia. Nalar adalah proses berfikir manusia2. Ilmu pada prinsipnya merupakan usaha untuk mengorganisasikan dan mensistematiskan pengetahuan biasa, suatu pengetahuan yang berasal dari kehidupan sehari-hari, namun dilanjutkan dengan sutu pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai metode.
2) sifat-sifat Ilmu
             Dalam hal ini, Randal(1942) mengemukakan beberapa ciri umum dari ilmu1,
Diantaranya :
·         Hasil ilmu sifatnya akumulatif dan merupakan milik bersama. Artinya hasil dari ilmu yang telah lalu dapat dipergunakan untuk penyelidikan dan penemuan hal-hal yang baru, dan tidak menjadi monopoli bagi yang menemukannya saja.
·         Hasil ilmu, kebenarannya tidak mutlak, dan bisa terjadi kekeliruan, karna yang menyelidiknya adalah manusia.
·         Ilmu itu objektif, artinya prosedur cara penggunaan metode ilmu tidak tergantung kepada yang menggunakannya. Tidak tergantung pemahaman secara pribadi.

Selain itu ilmu  memiliki sifat yang realibel, valid, dan akurat. Artinya, usaha untuk memperoleh dan mengembangkan ilmu dilakukan melalui pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang memiliki keterandalan dan keabsahan yang tinggi, serta penarikan kesimpulan yang memiliki akurasi yang tinggi pula3.
             
2. Kegunaan / Manfaat Ilmu

               Ilmu dengan segala tujuan dan artinya, sampai batas-batas tertentu, telah banyak membantu manusia dalam mencapai tujuan hidup dan kehidupannya, yaitu kehidupan lebih baik.
Ilmu menghasilkan teknologi, yang memungkinkan manusia dapat bergerak atau bertindak. Dengan ilmu pula, manusia dapat mengubah wajah dunia, mengubah cara manusia bekerja, cara manusia berfikir. Dengan kata lain ilmu telah mempermudah kehidupan manusia, sehingga menjadi lebih mudah.
Meskipun ilmu dan teknoilogi banyak mendatangkan manfaat bagi manusia, namun ada beberapa kekurangan, mungkin dianggap berbahaya, karena :
(a)    Ilmu itu objektif, menyampingkan penilaian yang sifatnya subjektif. ia menyampingkan tujuan hidup, sehingga dengan demikian ilmu dan teknologi tidak bias dijadikan pembimbing  bagi manusia dalam menjalani hidup ini.
(b)   Manusia hidup dalam waktu yang panjang, jika ia terbenam dalam dunia fisik, maka akan hampa dari makna.


3. Perkembangan Ilmu 

Abad sekarang sering di sebut abad ilmu pengetahuan dan teknologi, karena berkembangnya ilmu pengetahuan yang merupakan kekuatan besar dari berbagai kegiatan kebudayaan barat pada zaman modern sekarang ini. Kebudayaan-kebudayaan lain tentu saja telah memberikan sumbangan yang sama pentingnya pada kemajuan umat manusia.
 Tetapi dalam bidang non-ilmiah yunani kuno membuat banyak perkembangan atau kemajuan dalam bidang filsafat seni dan pemerintahan.
Namun ketika mereka menunjukkan perubahan perhatian pada bidang ilmu pengetahuan, maka mereka menunjukkan minatnya ke arah ilmu murni atau masalah teoritis sifatnya. Orang yahudi kuno di kenal dengan pandangan-pandangan mereka dalam bidang agama dan moralitas. Teologi merupakan salah satu bidang yang sangat diminati pada abad pertengahan.
Perkembangan ilmu merupakan salah satu prestasi besar dari pikiran manusia. Kebudayaan kuno dengan pertanian dan seni industrinya yang primitive muncul dan berasal dari dekat lembah-lembah sungai yang besar seperti sungai nil, euprat, dan sungai kuning.
Lebih dari 2000 tahun sebelum masehi, orang-orang babilon mesir memiliki kerangka pengetahuan, termasuk di dalamnya tentang satuan pengukuran, seperti : panjang, berat, dan isi.
Pada akhir abad pertengahan  merupakan periode atau masa perkembangan kebudayaan. Orang-orang pada masa itu memandang penalaran deduktik dan wahyu sebagai sumber pengetahuan.
Pada abad ke-18, terlihat sudah ilmu pengetahuan alam yang secara  efektif tersusun berdasarkan pda ketentuan matematis. Banyak penemuan yang bersifat praktis, yang paling penting adalah di temukannya mesin uap.abad ke-19 menunjukkan pertumbuhan ilmu dan industri yang cepat.




4. prinsip Dasar Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
  Ada beberapa prinsip yang perlu dilaksanakan dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membangun bangsa. Prinsip-prinsip ini merupakan suatu pola dasar yang perlu kita pegang agar penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi benar-benar bermanfaat dan berfungsi optimal bagi pembangunan bangsa.
ü  Perlunya diselenggarakan pendidikan dan latihan di dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan untuk keperluan pembangunan bangsa. Jadi, pendidikan dan pelatihan tersebut  benar-benar sesuai  dengan kepentingan dan kebutuhan pembangunan.
ü  Perlu dikembangkan suatu konsep yang jelas, nyata, serta yang dilaksanakan secara konsekuen tentang masyarakat yang ingin di bangun di masa depan, juga teknologi-teknologi yang di perlukan untuk mewujudkannya.
ü  Bangsa yang ingin maju  / mengembangkan dirinya secara teknologis harus bertekad berusaha sendiri memecahkan masalah-masalahnya.
ü  Pada tahap permulaan transformasi, dirinya menjadi suatu bangsa berteknologi maju, setiap Negara harus melindungi perkembangan kemampuan nasionalnya di bidang teknologi hingga saat tercapainya kemampuan bersaing secara internasional.

5. kekhilafan Pengetahuan
Dalam hal pengetahuan sesungguhnya kesalahan itu tidak tampak karena apa yang sempat menjadi pengetahuan seseorang maka isisnya adalah kebenaran. Namun hal ini perlu diperhatiakan apakah budi atau akal piker serta indra kita masih normal. Jika masih normal maka yang ada hanyalah kekhilafan. Dalam logika kesalahan itu diakibatkan karena pengambilan kesimpulan  yang diluar hokum logika, sebagai contoh,”kita melihat bulan bersinar tiga-puluh hari.” Hal ini karena mencampuradukkan dua pengertian yang berbeda dari dua pernyataan sama, yaitu bulan yang diartikan sebagai hal yang bersinar di waktu malam hari dan bulan dalam arti tiga-puluh hari.”
Dalam pengetahuan kekhilafan terjadi karena kesalahan  dalam pengambilan kesimpulan yang tidak runtut terhadap pengvalaman-pengalaman. Jadi dalam hal ini khilaf muncul karena adanya pranggapan atau pernyataan-pernyataan yang sudah dianggap benar.

BAB III
KESIMPULAN

Dari makalah ini dapat kita simpulkan bahwa Ilmu menghasilkan teknologi, yang memungkinkan manusia dapat bergerak atau bertindak. Dengan ilmu pula, manusia dapat mengubah wajah dunia, mengubah cara manusia bekerja, cara manusia berfikir. Dengan kata lain ilmu telah mempermudah kehidupan manusia, sehingga menjadi lebih mudah.

Meskipun ilmu dan teknologi banyak mendatangkan manfaat bagi manusia, namun ada beberapa kekurangan, mungkin dianggap berbahaya, karena :

(c)    Ilmu itu objektif, menyampingkan penilaian yang sifatnya subjektif. ia menyampingkan tujuan hidup, sehingga dengan demikian ilmu dan teknologi tidak bias dijadikan pembimbing  bagi manusia dalam menjalani hidup ini.
(d)   Manusia hidup dalam waktu yang panjang, jika ia terbenam dalam dunia fisik, maka akan hampa dari makna.















DAFTAR PUSTAKA



1.Drs. H. burhanuddin salam. Logika materiil (filsafat ilmu pengetahuan), Jakarta, PT Rineka Cipta, 1997.


 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar