Sabtu, 07 Januari 2012

ANALISIS SISTEM DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM

Topik Utama

· Kurikulum Sebagai Sebuah Sistem

· Latar Belakang Sistem dalam Pengembangan Kurikulum

· Fungsi Sistem dalam Pengembangan Kurikulum

Target Kompetensi

Setelah mempelajari bab ini, pengguna buku dapat memahami sistem yang yang dipergunakan dalam pengembangan kurikulum.

A. Kurikulum Sebagai Satu Sistem


Beberapa pandangan ahli mengenai Sistem :
Menurut Ludwig Von Bartalanfy, “Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.”
Menurut Anatol Raporot, “Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.”
Menurut L. Ackof, “Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya”.
Dari ketiga pendapat di atas, satu makna yang bisa di ambil, yaitu komponen yang mempunyai fungsi masing-masing. Seperti yang kita tahu, kurikulum mempunyai komponen-komponen yang mempunyai tujuan utama atau tujuan dari kurikulum tersebut. Karena komponen-komponen tersebut saling berkaitan dan menunjang untuk mencapai tujuan dari kurikulum maka di sebutlah kurikulum sebagai suatu system.

Ada beberapa ahli mengemukakan tentang komponen-komponen yang ada di dalam kurikulum, yakni :
1. Herrick (1950 dalam Taba, 1962:425), mengemukakan 4 elemen kurikulum, yakni Tujuan, Mata pelajaran, Metode dan Organisasi, dan evaluasi.
2. Zais (1976:295) mengatakan empat komponen dasar kurikulum, antara lain (1) aims, goals, and objective, (2) content, (3) Learning activities, (4) evaluations
3. Nana Sy. Sukmadinata (1988:110) mengemukakan empat komponen kurikulum, yaitu tujuan, isi atau materi, proses atau system penyampaian, serta evaluasi

Banyak analisa yang dilakukan terhadap kurikulum sebagai suatu sistem dimana antar analisa yang satu dengan yang lain mempunyai banyak persamaan dalam memandang kurikulum sebagai sekumpulan pengalaman belajar. Hilda Taba mengatakan bahwa: “All curricula no matter what their particular design are composed of certain elements. A curriculum ussually concerens a statement of aim and of specipic objective, it indicates some selection and organization of content, it either implies or manifest certain patterns of learning and teaching wather because the content organization require them. Finally, it includes a program of evaluation of out comes”. (Hilda Taba,11082:56).

Disini dapat dilihat bahwa Hilda Taba memandang bahwa kurikulum sebagai suatu sistem yang terdiri dari komponen komponen tujuan, seleksi dan organisasi bahan, corak atau pola belajar mengajar dan program evaluasi terhadap hasil belajar mengajar. Sementara itu centre of education research and innovation dengan menggabungkan pola kontinental dan anglo sextion sebaimana yang dikemukakan oleh Dr.Sixten Marklun membagi kurikulum terdiri atas komponen tujuan bimbingan, bahan, metode atau kegaitan pembelajaran, sarana, evaluasi dan administrasi

.

Sebagai bahan perbandingan maka baiklah dikemukakan konsep kurikulum 1975 yang termasuk diantaranya adalah kurikulum Sekolah Menengah Umum. Sebagai sistem maka kurikulum 1975 terdiri dari tujuan, materi, metode, evaluasi, sarana, supervisi dan administrasi serta bimbingan dan penyuluhan. Dengan demikian maka kurikulum itu berisikan berbagai komponen yang menjadi suatu sistem sehingga sistem ini menjadi bagian yang terpenting dalam proses pengembangan kurikulum tersebut.

B. Latar Belakang Sistem dalam Pengembangan Kurikulum.

Tidak dapat dipungkiri bahwa angka angka sebagai hasil pengukuran dan penilaian pendidikan dalam kebudayaan kita mempunyai arti penting. Karena ia berfungsi memberikan kesaksian tentang orang yang telah berhasil mencapainya, kesaksian mana yang diperlukan dalam banyak peristiwa penting dalam kehidupan kita, yaitu dalam kenaikan kelas, meneruskan sekolah yang lebih tinggi, menyelesaikan pendidikan bahkan juga dalam memperoleh pekerjaan. (T.Raka Joni, 1984:1-2).

Demikianlah pentingnya nilai nilai tersebut sehingga merupakan tanda simbol yang harus diperjuangkan dan direbut dengan berbagai cara dan usaha, bahkan dengan berbagai tipu daya. Apabila hal ini dihubungkan dengan ketidakpastian ukuran pemberian, maka tidak heranlah kita apabila kita lihat praktek praktek yang sudah sangat jauh menyimpang dari prinsip prinsip yang seharusnya dipegang teguh, baik secara sengaja atau tidak dengan didasarkan kemauan atau tidak.

Apabila diperhatikan, sistem dan pengembangan kurikulum pendidikan khususnya, pengukuran psikologis pada umumnya belumlah semaju taraf yang telah dicapai oleh ilmu ilmu alam, secara umum bisa dinamakan pengukuran psikologi pendidikan yaitu pengukuran aspek aspek tingkah laku yang dianggap mencerminkan prestasi, bakat, sikap dan aspek aspek kepribadian lainnya, tanpa perlu meninjau liku liku daripada perkembangan yang secara sangat luas diuraikan di atas.

C. Fungsi Sistem dalam Pengembangan Kurikulum

Masalah analisis kurikulum adalah yang selalu terkandung dalam pekerjaan dan pendidikan keguruan, sehingga sudah barang tentu seharusnya menjadi salah satu bahagian yang penting dalam kelengkapan keahlian seorang guru. Bahkan ia tidak hanya sekedar menjadi salah satu bagian saja, akan tetapi merupakan bagian yang integral yang tidak tepisahkan dari proses pembelajaran.

Ada dua macam arah pandangan yang sangat merugikan penunaian fungsi sistem dalam pengembangan kurikulum, yaitu:

1. Pandangan yang menganggap bahwa untuk melaksanakan sistem dalam pengembangan kurikulum tidak diperlukan persiapan persiapan yang disengaja dan sitematis, siapa saja bisa melakukan.

2. Pandangan yang menganggap bahwa sistem dalam pengembangan kurikulum pendidikan merupakan kegiatan yang lepas dari kegiatan mengajar dan belajar atau setidak tidaknya merupakan kegiatan pengiring yang dilakukan setelah kegiatan pembelajaran selesai.

Kedua pandangan ini tentu saja memperbesar kemungkinan tidak dilaksanakannya sistem dalam pengembangkan kurikulum yang sesuai dengan dasar dasar pikiran yang seharusnya, bahkan secara sengaja atau tidak kemungkinan terjadinya cara cara pelaksanaan menyimpang dari prinsip prinsip sistem dari pengembangan kurikulum.

Referensi

Hilda Taba, Curiculum Development Theory and Practice,

Raka Joni T, Pengukuran dan Penilaian Pendidikan, Surabaya, Karya Anda, 1984.

http://www.google.co.id/search?q=analisis%20sistem%20dalam%20pengembangan%20kurikulum&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a&source=hp&channel=np

http://sadidadalila.wordpress.com/2010/11/30/pengertian-kurikulum-sistem-landasan-dan-prinsip-pengembangannya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar